Membaca Ulang "Iman Besar" Ibu Kanaan dalam Matius 15:21-28 dan Implikasinya bagi Gereja di Masa Kini

  • Rohny Pasu Sinaga Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
Keywords: Ibu Kanaan, Yesus, anak perempuan ibu Kanaan, hierarki, kaum marjinal, gereja

Abstract

Budaya hierarki telah memengaruhi sistem berteologi dan kehidupan menggereja. Kegelisahan penulisan membaca dialog Yesus dengan ibu Kanaan dalam Matius 15:21-28 telah mendorong penulis membaca teks dengan cara yang berbeda. Penulis menggunakan perspektif marjinal untuk menemukan akar penyebab dan mencoba membentuk ulang sebuah  teologi dan model pendidikan Kristen dalam menjawab berbagai pergumulan kesenjangan dampak dari sistem hierarki tersebut.

            Penelitian ini menggunakan penelitian literatur dengan menggunakan berbagai buku teologi post kolonial untuk mendengar kembali suara-suara yang didiamkan dan bagaimana suara itu berbicara di masa kini. Mendengar suara korban, yang diwakili oleh ibu Kanaan dan anak perempuannya membuka ruang untuk membaca realitas di masa kini. Penyembuhan anak perempuan ibu Kanaan menjadi sebuah metafor perjuangan pembebasan semua umat manusia.

            Penulis menggunakan metafor "Gereja Sang Ibu" yang merangkul dan mendidik anak-anaknya dalam kepelbagaian sebagai karunia Allah untuk hidup saling melengkapi. Kehidupan yang demikian hanya bisa dimungkinkan jika gereja menjadi sebuah ruang terbuka yang terus berdialog dengan "yang lain". Dengan demikian gereja terus membentuk ulang dirinya melalui konteks berteologi dan model-model pendidikan Kristen yang diajarkan

Published
2022-01-04