GELANG BONANG MANOLU PADA BAYI (Suatu Tinjauan Dogmatis tentang Kemahakuasaan Allah diperhadapkan dengan Pemahaman Masyarakat Huta Paliasiatasan tentang Gelang Bonang Manolu pada Bayi dan Implikasinya kepada Jemaat GKPS Panombeian Simalungun)

  • Aryando Yobel Saragih Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
  • Pardomuan Munthe Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
Keywords: bonang manolu, kemahakuasaan Allah, kepercayaan jemaat

Abstract

Penelitian ini membahas tentang keyakinan masyarakat Huta Paliasiatasan terhadap penggunaan gelang bonang manolu pada bayi sebagai penangkal roh jahat. Bonang manolu adalah tiga benang dengan warna merah, putih, dan hitam yang melambangkan tiga dewa dalam kepercayaan Batak Toba, serta dianggap memiliki kekuatan gaib. Keyakinan ini masih dianut oleh beberapa masyarakat Huta Pematang Panombeian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui angket kepada 30 responden dan kualitatif melalui wawancara kepada 5 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pemahaman keliru di kalangan masyarakat tentang kemahakuasaan Allah diperhadapkan kekuatan gelang bonang manolu. Pembahasan teologis menegaskan kemahakuasaan Allah berdasarkan Alkitab, doktrin Lutheran, dan ajaran GKPS, yang menyatakan bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa penuh atas alam semesta dan kehidupan manusia. Penelitian ini menyarankan perlunya pembaruan pemahaman teologis dalam jemaat GKPS Panombeian Simalungun melalui pengajaran yang menekankan kemahakuasaan Allah dan menolak kepercayaan terhadap kekuatan gaib dari gelang bonang manolu.

Published
2024-06-28