KAUM DIFABEL (Suatu Tinjauan Dogmatis Mengenai Pemahaman Jemaat GBKP Rg. KM. 8 Terhadap Kaum Difabel Terkait Dengan Dosa Keturunan Dari Orang Tua)
Penelitian ini bertujuan untuk menanggapi bagaimana pemahaman jemaat GBKP Runggun Km. 8 Klasis Medan Kuta Jurung mengenai “Difabel terkait dengan dosa keturunan”. Dan memberikan pemahaman mengenai Kaum Difabel. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode Kuantitatif dengan menyebarkan angket dan metode Kualitatif dengan cara wawancara. Hasil penelitian, masih ada pemahaman bahwa kondisi difabel terkait dengan dosa turunan dari orang tua. Kesimpulan, Alkitab mengajarkan manusia diciptakan unik dan istimewa (Mzm. 139:16). Melalui kehadiran difabel seharusnya diimani kehendak Tuhan yang menyatakan Kuasa dan kasih-Nya yang besar. Hal ini didasari dari perkataan Yesus kepada Murid-murid-Nya “Bukan dia dan bukan orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan didalam dia” (Yoh. 9:3). Maka perlu diberikan pemahaman yang benar kepada anggota jemaat bahwa difabel bukan dosa turunan.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menanggapi bagaimana pemahaman jemaat GBKP Runggun Km. 8 Klasis Medan Kuta Jurung mengenai “Difabel terkait dengan dosa keturunan”. Dan memberikan pemahaman mengenai Kaum Difabel. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode Kuantitatif dengan menyebarkan angket dan metode Kualitatif dengan cara wawancara. Hasil penelitian, masih ada pemahaman bahwa kondisi difabel terkait dengan dosa turunan dari orang tua. Kesimpulan, Alkitab mengajarkan manusia diciptakan unik dan istimewa (Mzm. 139:16). Melalui kehadiran difabel seharusnya diimani kehendak Tuhan yang menyatakan Kuasa dan kasih-Nya yang besar. Hal ini didasari dari perkataan Yesus kepada Murid-murid-Nya “Bukan dia dan bukan orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan didalam dia” (Yoh. 9:3). Maka perlu diberikan pemahaman yang benar kepada anggota jemaat bahwa difabel bukan dosa turunan.