TINJAUAN DOGMATIS TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT GKPI SINGKAMJULU TENTANG KEWIBAWAAN ANAK LAKI-LAKI
Abstract
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari kewibawaan anak laki-laki pada keluarga Batak Toba yang beragama Kristen. Maka dalam pencapaiannya dilakukan penelitian dengan metode kualitatif, mewawancarai beberapa jemaat GKPI untuk menemukan seberapa besar pengaruh kewibawaan anak laki-laki yang oleh lingkup patrilineal Batak Toba dalam Keluarga Kristen. Budaya Batak Toba terkenal dengan tradisinya yang unik termasuk di dalamnya Patrilineal, di mana marga atau garis keturunan diteruskan dari ayah ke anak laki-lakinya. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dilihat oleh masyarakat Batak menjadikan anak laki-laki memiliki kewibawaan khusus. Kewibawaan ini dimaksudkan sebagai suatu pangkat dan penanda kedudukan dalam keluarga. Hal ini juga menjadi sebuah problematika budaya yang disalah artikan yang berujung pada diskriminasi anak perempuan. Penekanan pada keanekaragaman perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan tidak didasarkan pada kemampuan atau ukuran kebudayaan, tetapi didasarkan pada sifat seks yang berlawanan. Sehingga tidaklah harus membeda-bedakannya. Manusia yang diciptakan oleh Allah bukan lah dia Laki-laki saja tetapi manusia itu diciptakan dia laki-laki dan dia perempuan, memperlihatkan satu keutuhan dalam dua individu (Kej. 1:27-28).