BHINNEKA TUNGGAL IKA; Studi Teologia Religionum tentang Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dari Perspektif Kristen dan Islam di Dusun Haramonting Desa Sait Nihuta Kalangan II Kec. Tukka Kab. Tapanuli Tengah Serta Implikasinya bagi Kerukunan Umat Beragama

Abstract

Bhinneka Tunggal Ika berbasis budaya merupakan semboyan yang sudah lama dikenal bangsa Indonesia tetapi masyarakat Indonesia masih memiliki pemaknaan yang kurang dalam membangun relasi sosial dan relasi keagamaan. Pemeluk agama cenderung mengabaikan kearifan lokal yang telah dibangun di dalam budaya-budaya di Indonesia yang menekankan persatuan sosial, sehingga sikap toleransi dan menghormati orang lain semakin dikesampingkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Dengan menggunakan metode kepustakaan (Library research) dengan mempelajari dan menganalisa buku-buku, jurnal dan artikel, penulis juga melakukan penelitian lapangan (field research) dengan melakukan wawancara dan membagikan angket. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di dusun Haramonting, masih ada masyarakat yang berpendapat bahwa nilai dan makna dari Bhinneka Tunggal Ika dapat terjadi oleh karena adanya kepentingan atau terjadi Semboyan ini dipahami akan menyatukan berbagai aliran dengan mengemukakan persamaan,diantara berbagai pikiran, perbedaan agama, perbedaan falsafah namun ada juga persamaan yang menyatukan. Pada dasarnya keanekaragaman bukan ciptaan manusia tetapi merupakan ciptaan Tuhan oleh sebab itu, mereka yang menolak keanekaragaman adalah orang yang tidak memahami pekerjaan Tuhan. Maka tugas manusia bukan menghindari apalagi berusaha melenyapkan perbedaan itu tetapi menjadikan perbedaan itu sebagai wahana pengembangan hidup tanpa harus menjadikan diri sebagai hakim atas semua hal yang dianggap berbeda bahkan bertentangan dengan keyakinan yang dimiliki oleh orang lain.Penguatan Bhinneka Tunggal Ika sangat diperlukan untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia dan menjadi media pemersatu bagi setiap perbedaan dan menciptakan kehidupan yang damai, aman dan sejahtera.