ALAT MUSIK KARO; Tinjauan Teologi Praktis Tentang Penggunaan dan Penataan Alat Musik Karo dalam Membangun Suasana Peribadahan serta Pengaruhnya terhadap Peningkatan Kehadiran Jemaat di GBKP Runggun Pokok Mangga Medan

  • Rivael Benedicta Ginting Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
  • Pardomuan Munthe Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan
Keywords: Ibadah, Musik Modern, Alat Musik Karo, Suasana Peribadahan, Kehadiran Jemaat

Abstract

Selain pengkhotbah, ada satu partikel penting yang harus ada dalam suatu peribadahan khususnya ibadah minggu, yaitu musik atau alat musik. Musik modern maupun musik tradisional menjadi pilihan dalam mengiringi sebuah peribadahan. Secara fungsional memang alat musik adalah instrumen yang diciptakan untuk mengiring sebuah lagu, untuk memudahkan manusia bernyanyi, dan untuk memperindah sebuah lagu. Begitu juga dalam sebuah peribadahan minggu disetiap gereja atau persekutuan, fungsi musik adalah untuk memberikan suasana yang nyaman saat beribadah. Namun akan timbul rasa bosan dan biasa saja ketika alat musik yang digunakan seperti itu saja dari minggu ke minggu dan tidak mengikuti sebuah kebudayaan dari gereja tersebut. Ketika seseorang ingin sungguh-sungguh dalam beribadah namun musik di gereja tersebut tidak mendukung dalam membangun suasana peribadahan maka sangat disayangkan. Oleh karena itu sangat perlu untuk memperhatikan musik dan alat musiknya dalam peribadahan minggu. GBKP merupakan gereja kesukuan yang sangat memperhatikan aspek budaya dalam setiap peribadahannya. Gereja GBKP sangat mendukung setiap budaya Karo jika tidak bertentangan dengan kekristenan contohnya alat musik Karo. Penerimaan alat musik Karo sudah disetujui oleh GBKP terbukti setelah perayaan Jubelium ke-75 tahun di Medan pada tanggal 18 April 1965, dan ditindak lanjuti oleh sidang sinode XX GBKP bulan November 1966 di Kabanjahe memutuskan bahwa alat musik Karo “Gendang Karo” dapat diterima/dilakukan dalam acara resmi gereja GBKP. Namun tulisan ini berangkat dari keresahan atas terabaikannya penggunaan alat musik Karo dalam peribadahan minggu di GBKP. Penggunaan dan penataan alat musik Karo dalam ibadah semakin tidak menjadi perhatian bagi gereja. Padahal melalui beberapa kali uji coba menggunakan alat musik Karo dalam ibadah minggu, respon jemaat baik dan mampu meningkatkan suasana peribadahan sekaligus meningkatkan jumlah kehadiran jemaat dalam ibadah minggu. Begitu besarnya peran alat musik Karo dalam membangun peribadahan yang baik namun kurang mendapat perhatian dari gereja terkait penataan dan penggunaan nya dalam ibadah. Keresahan itulah yang menggugah penulis untuk meneliti dan mengkajinya dalam tulisan penelitian ini.

Published
2022-09-23